31 Oktober 2011

Bahaya Beras Berpemutih


beras yang tidak pakai pemutih
beras berpemutih
     Indonesia - Akhir-akhir ini marak tayangan di tv dan berita di koran tentang bahaya beras berpemutih atau bisa disebut juga dengan kaporit. Para penjual beras, penggilingan padi dan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dengan membuat, memasarkan, dan menjual beras yang telah diberi pemutih tanpa memikirkan kesehatan konsumen.
      
     Siapa yang tak tertarik dengan tampilan beras berwarna putih dan bersih? Apalagi jika harganya tidak terlalu mahal. Semua pasti tergiur. Tapi tunggu, Anda mesti lebih berhati-hati, karena beras dengan ciri-ciri seperti itu belum tentu sehat, bisa jadi beras seperti itu sudah dicampur pemutih.

   Untuk membuat beras terlihat kinclong, ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang mencuci beras tersebut dengan klorin. Bahkan ada pula yang mencampur beras yang sudah diolah klorin dengan daun pandan agar wangi. Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak. Untuk itu, sebelum membeli beras, alangkah baiknya jika Anda memperhatikan secara seksama dan teliti.


  Untuk beras sehat, Departemen Pertanian sudah melakukan penelitian dan standarisasi (standar nasional Indonesia) beras yang baik dikonsumsi masyarakat. Agar bisa mengenali beras yang baik dan sehat, perhatikan poin-poin di bawah ini:


1.   Beras bebas dari hama, penyakit, bau apek (tengik), campuran dedak, bekatul, dan     bahan kimia yang merugikan konsumen. Ketika membeli beras dalam jumlah yang banyak, jangan sungkan-sungkan untuk memeriksa terlebih dahulu. Hilangkan rasa sungkan demi kesehatan keluarga Anda.

2.   Butir kepala. Butir beras yang sehat mempunyai ukuran yang lebih besar, atau sama dengan 0,75 bagian dari butir beras utuh.

3.   Butir patah. Butir beras baik dan sehat mempunyai ukuran lebih besar dari 0,25 atau lebih kecil 0,74 dari butir beras utuh. Coba perhatikan ketika membeli beras, kalau ada butiran yang patah dan tidak melebihi ukuran di atas, artinya beras itu masih tergolong baik.

4.   Beras bebas dari benda asing, seperti; jerami, malai, batu kerikil, butir tanah, pasir, logam, potongan kayu, potongan kaca, biji-bijian, serangga mati, dan lain-lain.

5.   Butir mengapur. Beras yang terlihat mengapur (jika dipegang tersisa serpihan putih) masih tergolong aman. Ini diakibatkan faktor fisiologis atau beras melunak. Jadi, jangan khawatir apalagi takut ketika menemukan beras dengan ciri seperti ini masih tergolong wajar.

6.   Warna beras tidak terlalu putih. Beras yang sehat justru tidak berwarna putih seperti ketan putih. 

7.   Lihat warna dan aroma. Tidak selamanya putih itu sehat. Demikian juga dengan beras. Anda bahkan perlu waspada jika menemukan beras yang terlihat putih dan mengilap. Bisa-bisa ia telah tercemar klorin, sebuah zat kimia yang biasa digunakan untuk membunuh kuman. Yang perlu dicermati, beras berkualitas warnanya tidak terlalu putih, tidak licin, dan tanpa aroma (wangi).

8.   Teliti bentuk dan karakteristik. Untuk memastikan beras tersebut berkualitas atau tidak, lihat tampilan fisiknya. Secara umum beras tersebut berkualitas atau tidak, lihat tampilan fisiknya. Secara umum beras memiliki dua bentuk, yaitu panjang dan bulat (lonjong). Usahkan membeli beras dengan varietas yang sama atau sejenis. Teliti bentuk dan karakternya karena pedagang seringkali melakukan praktik pengoplosan dengan mencampur beras berkualitas dengan beras yang kurang bagus. Biasanya beras oplosan agak susah dibedakan karena dilakukan dengan beras yang agak mirip karakteristiknya.

9.   Beralih pada kemasan. Saatnya anda beralih pada beras berlabel, karena sudah terjamin kualitasnya. Jangan tergiur oleh harga yang murah, sementara kesehatan kurang diperhatikan. Kemasan berlabel ini beredar di pasaran dengan berbagai merek. Carilah merek yang sudah mendapat sertifikasi dari instansi terkait.

10.    Toko langganan. Jika anda telah mengetahui keaslian beras, tetapkan satu toko sebagai tempat langganan anda dalam membeli beras. Usahakan untuk tidak berpindah-pindah toko untuk mengurangi risiko manipulasi.

11.   Tahu harga. Sebaiknya anda tahu variasi beras yang akan dibeli sebagai pedoman untuk menilai apakah varietas beras tersebut masih asli atau tidak. Jika anda menemukan harga beras tersebut berbeda dengan harga yang biasa dibeli, anda patut curiga.


  Menurut sumber terpercaya, pihak-pihak yang tak bertanggung jawab itu membuat beras berpemutih karena permintaan konsumen, tapi mereka mengartikan itu dengan cara yang salah. Oleh karena itu, hati-hatilah dalam membeli beras.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar